, ,

Edamame Bikin Cuan! Petani Muda Sukabumi Raup Rp15 Juta per Bulan

oleh -66 Dilihat

Lhokseumawe – Edamame Cuan Petani Di saat banyak anak muda berlomba-lomba merantau ke kota besar demi gaji bulanan, Rizky (26), petani muda asal Sukabumi, justru pulang ke kampung halaman… untuk menanam edamame.

Ya, edamame — kacang hijau khas Jepang yang biasa jadi cemilan sehat — kini jadi ladang cuan baru di tangan pemuda yang dulunya sempat bekerja kantoran di Jakarta ini.

Bukan cuma iseng. Rizky kini bisa mengantongi penghasilan bersih hingga Rp15 juta per bulan dari edamame, dan semua itu dimulai dari sepetak lahan warisan orang tuanya.


Dulu Dibuang, Sekarang Diincar Pasar Ekspor

Awalnya, edamame hanya dianggap tanaman iseng. Banyak warga desa bahkan tak meliriknya karena dianggap tidak “menguntungkan”. Tapi Rizky berpikir beda.

“Saya lihat tren makanan sehat meningkat. Dan edamame punya potensi. Kandungan proteinnya tinggi, cocok buat pasar ekspor. Jadi saya coba tanam,” ujarnya.

Edamame Cuan Petani
Edamame Cuan Petani

Baca Juga : Norwegia Bantai Israel Haaland Hattrick, Bendera Palestina

Dengan modal awal Rp8 juta, Rizky mulai menanam benih edamame seluas 1.000 meter persegi. Dalam 2,5 bulan, panen pertama pun tiba. Dan hasilnya? Mengejutkan.

“Pas panen pertama dapat 800 kg. Saya jual ke pengepul ekspor seharga Rp6.000 per kilo. Lumayan banget buat awal,” katanya sambil tersenyum.


Bukan Petani Biasa: Pakai Google & Drone!

Rizky bukan petani konvensional. Ia memadukan teknologi dan ilmu digital dalam proses bertaninya. Mulai dari:

  • Cek cuaca lewat aplikasi

  • Pantau kesuburan tanah pakai sensor sederhana

  • Bahkan sewa drone pertanian untuk penyemprotan hama

“Dulu saya kerja digital marketing, jadi mindsetnya saya bawa ke pertanian. Bertani itu bukan soal cangkul doang, tapi soal strategi juga,” ujarnya bangga.


Pasar Lokal & Ekspor Sama-sama Lapar

Kini, Rizky rutin panen edamame setiap 3 bulan sekali. Selain jual ke pasar lokal dan restoran Jepang, ia juga sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan ekspor di Jawa Barat.

Omset kotor bisa tembus Rp25 juta per musim, dengan keuntungan bersih sekitar Rp15 juta setelah operasional.

Yang penting konsisten, jaga kualitas, dan belajar terus. Karena petani zaman sekarang harus melek pasar,” kata Rizky.

Penutup: Bukan Cuma Daun Muda, Tapi Juga Uang Muda

Kisah Rizky membuktikan bahwa jadi petani bukan pekerjaan sisa — tapi pilihan cerdas. Apalagi di era saat ini, ketika produk pertanian sehat seperti edamame makin dicari.

Dan siapa sangka, kacang kecil dari Jepang ini justru membuka jalan besar untuk mimpi besar anak muda dari Sukabumi.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.