, ,

Hambali Akan Diadili Pengadilan Militer AS November 2025

oleh -70 Dilihat

Lhoseumawe – Hambali Akan Diadili Setelah lebih dari dua dekade ditahan tanpa vonis, Encep Nurjaman alias Hambali, tersangka utama di balik tragedi Bom Bali 2002 dan disebut sebagai “otak Al-Qaeda Asia Tenggara,” akhirnya akan diadili di hadapan Pengadilan Militer Amerika Serikat pada November 2025 mendatang.

Sidang ini akan digelar di Pengadilan Militer Teluk Guantanamo, Kuba, fasilitas kontroversial yang menjadi simbol perburuan teroris pasca-9/11.
Hambali ditangkap di Thailand pada tahun 2003, dan sejak itu ditahan tanpa proses peradilan formal selama 22 tahun. Kini, publik internasional bersiap menyaksikan bagaimana sejarah yang sempat tertunda akan dibuka kembali di meja hijau.


 Dari Bali ke Guantanamo: Kisah yang Membekas Dunia

Hambali Akan Diadili
Hambali Akan Diadili

Baca Juga : 2 Warga Alami Luka Tusuk Saat Gagalkan Aksi Curanmor di OKU Timur

Nama Hambali menjadi terkenal secara global setelah peristiwa Bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, sebagian besar turis asing. Ia disebut sebagai koordinator aksi bersama kelompok Jemaah Islamiyah dan memiliki hubungan erat dengan Al-Qaeda.

Setelah ditangkap, ia dipindahkan ke sejumlah lokasi rahasia CIA (black sites), hingga akhirnya “ditanam” di Guantanamo. Dalam kurun waktu itu, tak ada proses hukum transparan.
Baru pada Agustus 2021, dakwaan resmi dijatuhkan, mencakup:

  • Persekongkolan untuk melakukan pembunuhan

  • Terorisme terhadap warga sipil dan fasilitas asing

  • Keterlibatan dalam pelatihan militan di Afghanistan

“Ini bukan hanya soal Hambali. Ini tentang bagaimana keadilan disajikan setelah dua dekade tanpa suara,” tulis pengamat hukum internasional, John L. Walters, dalam opininya di The Atlantic.

Kenapa Baru Diadili Sekarang?

Sidang ini ditunggu dunia. Tapi juga mengundang tanya: Mengapa baru sekarang?

Jawaban ada pada kombinasi politik, hukum militer, dan tekanan HAM internasional. Pemerintah AS selama bertahun-tahun menghadapi kritik tajam karena menahan tersangka teror tanpa proses pengadilan — termasuk dari negara asal Hambali, Indonesia, yang sejak awal meminta akses diplomatik dan penegakan hukum transparan.

Presiden AS yang kini menjabat menilai bahwa Guantanamo tak bisa terus jadi penjara abadi tanpa kejelasan hukum. Maka, keputusan pun diambil: proses peradilan dimulai.


Dunia Menonton: Simbol Keadilan atau Bayangan Masa Lalu?

Bagi keluarga korban Bom Bali, ini bisa menjadi pengingat luka lama sekaligus pintu keadilan.
Bagi aktivis HAM, sidang ini adalah ujian integritas sistem militer AS.
Dan bagi dunia, ini adalah pengingat bahwa bayang-bayang terorisme belum sepenuhnya sirna.

“Kami hanya ingin tahu: apakah orang yang disebut-sebut sebagai dalangnya benar-benar akan mempertanggungjawabkan perbuatannya?” kata Kadek Sari, salah satu penyintas tragedi Bom Bali.


Penutup: Sidang Hambali, Babak Akhir atau Awal Baru?

Saat Hambali duduk di ruang sidang militer AS bulan November nanti, dunia tidak hanya akan menyaksikan seorang pria diadili.
Kita akan menyaksikan sejarah yang selama ini mengendap di balik jeruji, akhirnya dibuka.
Pertanyaannya: apakah proses ini akan membawa keadilan sejati… atau justru membuka luka yang belum pulih?

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.