Lhoseumawe – Jurus Wabup Jigus Selama bertahun-tahun, wilayah timur Kabupaten Cirebon seperti Waled, Losari, Pangenan, dan Gebang sering disebut sebagai “daerah tertinggal” — bukan karena sumber daya tak ada, tapi karena akses dan infrastruktur minim.
Petani, pedagang, nelayan, hingga pelaku UMKM di sana sering kali mengeluhkan jalan rusak, berlubang, dan becek saat hujan. Akibatnya, hasil panen dan produksi lokal tak bisa cepat sampai ke pasar, bahkan kadang rusak di jalan.
Melihat realita itu, Wabup Jigus mengambil langkah tegas: percepatan betonisasi dan perbaikan jalan sebagai jurus utama menggerakkan ekonomi lokal.
Betonisasi Dikebut, Ekonomi Bergerak

Baca Juga : pembangunan Jembatan Anggota DPRD KTT Kecewa Proyek Jembatan Sebawang
Pada tahun ini, Pemkab Cirebon mengalokasikan anggaran infrastruktur yang signifikan untuk jalan-jalan strategis di timur Cirebon. Proyek dilakukan bertahap, tapi masif—mulai dari jalan penghubung desa ke kecamatan, sampai akses ke sentra pertanian dan nelayan.
“Kalau jalannya bagus, barang bisa sampai ke pasar lebih cepat. Harga bisa lebih stabil. Ini bukan soal aspal, ini soal penghidupan masyarakat,” kata Wabup Jigus saat meninjau perbaikan jalan di Kecamatan Pangenan.
Dampaknya Mulai Terasa
Meski belum selesai 100%, geliat ekonomi mulai terasa. Di beberapa desa:
-
Hasil pertanian tak lagi tertahan lama karena truk bisa masuk hingga ke ladang.
-
Pedagang pasar tradisional mengaku distribusi barang jadi lebih lancar.
-
Beberapa UMKM mulai berani mengirim produk ke luar kecamatan.
Jalan yang dulu jadi beban, kini jadi harapan.
Kritik Tetap Ada, Tapi Komitmen Tak Goyah
Beberapa pihak menyebut betonisasi ini lambat, atau tidak merata. Tapi Wabup Jigus menjawabnya dengan pendekatan lapangan.
“Kita kerja berdasarkan skala prioritas. Anggaran tidak bisa digelontorkan sekaligus. Tapi satu per satu, kita selesaikan,” ujarnya.
Ia juga meminta warga ikut menjaga jalan yang sudah diperbaiki, karena infrastruktur yang baik harus dijaga bersama.
Perempuan Pemimpin yang Fokus pada Akar Masalah
Wabup Jigus memang dikenal dekat dengan akar rumput. Ia bukan tipe pemimpin yang duduk di kantor dan menunggu laporan. Dalam beberapa bulan terakhir, ia aktif turun langsung ke desa-desa, mendengar keluhan warga, dan meninjau proyek infrastruktur.
Bagi banyak warga Cirebon Timur, kehadiran Jigus bukan hanya simbol pemerintahan, tapi harapan nyata yang hadir di jalanan desa mereka.
Penutup: Jalan yang Baik, Ekonomi yang Bangkit
Perbaikan jalan di Cirebon Timur mungkin tampak sederhana. Tapi di balik cor beton dan aspal itu, ada cerita tentang konektivitas, penghidupan, dan masa depan. Wabup Jigus tampaknya paham benar: kalau ingin ekonomi rakyat bangkit, bangunlah jalannya dulu.