, ,

Sejarah Inalum Perusahaan Peleburan Pertama Di Indonesia

oleh -119 Dilihat

Lhoseumawe – Sejarah Inalum Perusahaan PT Indonesia Asahan Aluminium atau yang dikenal dengan Inalum merupakan perusahaan peleburan aluminium pertama dan terbesar di Indonesia.

Sejarah panjang Inalum bermula pada era 1970-an, saat pemerintah Indonesia melihat potensi besar pengembangan industri aluminium dalam negeri.

Saat itu, Indonesia memiliki cadangan bauksit yang cukup melimpah, namun belum ada fasilitas industri untuk mengolahnya menjadi aluminium.

Inisiatif pembangunan pabrik peleburan aluminium didorong oleh keinginan kuat Presiden Soeharto untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral.

Sejarah Inalum Perusahaan
Sejarah Inalum Perusahaan

Baca Juga : Hakim Bebaskan Windu Aji Sutanto dari Kasus TPPU Korupsi Tambang Nikel

Pada tahun 1975, pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan konsorsium Jepang yang terdiri dari 12 perusahaan.

Kesepakatan tersebut melahirkan Proyek Asahan, sebuah mega proyek strategis nasional yang mencakup pembangunan PLTA dan pabrik peleburan aluminium.

Untuk mendukung proyek ini, pemerintah membentuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada 6 Januari 1976.

Proyek ini berlokasi di daerah Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatra Utara.

Salah satu komponen penting dalam proyek ini adalah pembangunan PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga di kawasan Sungai Asahan.

Kedua PLTA ini berfungsi sebagai sumber energi utama untuk mendukung proses peleburan aluminium yang memerlukan listrik dalam jumlah besar.

Pada 1982, Inalum mulai beroperasi secara komersial dengan kapasitas produksi awal sekitar 225.000 ton aluminium per tahun.

Dengan berdirinya Inalum, Indonesia resmi memiliki industri peleburan aluminium sendiri, mengurangi ketergantungan impor produk hilir.

Kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam proyek Asahan berlangsung selama lebih dari tiga dekade.

Namun pada 2013, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh saham konsorsium Jepang.

Pengambilalihan itu menjadikan Inalum sebagai perusahaan BUMN sepenuhnya, yang kemudian ditetapkan sebagai holding BUMN pertambangan.

Langkah strategis ini dilakukan untuk meningkatkan kemandirian nasional dalam sektor industri hilir mineral.

Sebagai holding tambang, Inalum membawahi beberapa BUMN besar seperti Aneka Tambang (Antam), PT Timah, dan PT Bukit Asam Pasca menjadi holding

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.