, ,

Sekda Lhokseumawe Kritik MBG, Daerah Tak Pernah Dilibatkan Mengawasi

oleh -151 Dilihat

Lhokseumawe  – Sekda Lhokseumawe Kritik Sekretaris Daerah (Sekda) Lhokseumawe melontarkan kritik tajam terhadap manajemen MBG yang dinilai kurang transparan dalam mengelola program di daerah.

Menurut Sekda, pemerintah daerah selama ini hanya menjadi penonton tanpa memiliki peran berarti dalam pengawasan.

Padahal, keterlibatan daerah sangat penting untuk memastikan program berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.

Ia menegaskan, tanpa koordinasi yang baik, banyak kegiatan berpotensi tidak tepat sasaran.

Kritik ini muncul setelah beberapa kali rapat evaluasi menunjukkan ketidaksinkronan antara kebijakan pusat MBG dan kondisi di lapangan.

Sekda Lhokseumawe Kritik
Sekda Lhokseumawe Kritik

 

Baca Juga : Arsenal Billy Vigar Meninggal usai Tabrak Beton Tribune

Sekda mencontohkan adanya laporan proyek yang tidak sesuai dengan perencanaan awal.

Bahkan, beberapa kegiatan dinilai terkesan dipaksakan tanpa mendengar masukan dari pemerintah daerah.

Kondisi ini menimbulkan keresahan di masyarakat yang merasa program tidak memberikan manfaat signifikan.

Sekda menekankan, pengawasan merupakan instrumen penting dalam menjamin akuntabilitas.

Tanpa keterlibatan daerah, kata dia, akuntabilitas akan lemah dan berpotensi menimbulkan masalah baru.

Ia juga mengingatkan bahwa daerahlah yang paling mengetahui kebutuhan riil masyarakat.

Karenanya, mengabaikan peran daerah sama dengan mengabaikan aspirasi warga setempat.

MBG selama ini dianggap lebih banyak memutuskan kebijakan secara sepihak.

Proses perencanaan dan pelaksanaan kerap hanya dibicarakan di level pusat.

Padahal, Undang-Undang mengamanatkan adanya koordinasi antara pusat dan daerah dalam setiap program.

Sekda mengaku kecewa karena beberapa kali usulan daerah tidak pernah ditanggapi.

Ia berharap ke depan pola komunikasi bisa diperbaiki.

“Kita tidak ingin hanya jadi penonton, tapi ingin ikut mengawasi dan mengawal,” tegasnya.

Pernyataan itu mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, termasuk aktivis dan akademisi.

Mereka menilai kritik Sekda Lhokseumawe mencerminkan keresahan banyak daerah lain.

Transparansi MBG disebut-sebut memang masih jauh dari harapan.

Dalam beberapa kesempatan, laporan yang disampaikan ke publik juga dinilai minim detail.

Hal ini menimbulkan dugaan adanya celah dalam tata kelola yang seharusnya bisa diantisipasi.

Sekda menekankan, persoalan ini bukan sekadar administratif Lebih jauh

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.