Lhoseumawe – Kesaksian Napi Saat Israel penjara terkenal Evin di Teheran, Iran, menjadi target tak terduga serangan udara Israel saat diguyur rudal.
Serangan itu menjadi sorotan global—tidak hanya karena sasaran adalah lembaga represif, tetapi juga keberadaannya di kawasan padat penduduk.

Seorang narapidana yang berhasil selamat menyampaikan kesaksian tentang momen genting ketika atap dan tembok penjara ambruk
Baca Juga : Tol Paling Ujung Timur Jawa Dikebut, Begini Progresnya di 2025
Tiba-tiba langit gelap, suara dentuman keras mengguncang seluruh bangunan,” ujarnya bergetar, mengenang detik-detik itu.
Ia menyebut bahwa saat itu banyak napi dan pengunjung yang berkumpul di area kunjungan, membuat korban berjatuhan di mana-mana.
Menurut data pemerintahan Iran, setidaknya 71 orang tewas, termasuk staf penjara, anggota militer wajib, narapidana, keluarga pengunjung, dan warga sekitar
Versi lain menyebut angka korban bahkan mencapai 80 orang, dengan bangunan seperti klinik, kantor administrasi, dan ruang kunjungan hancur total
Seorang napi menuturkan: “Kami terjebak; asap dan puing-puing menutupi anggota kami. Beberapa sudah tidak bergerak sebelum sempat menyelamatkan diri.”
Video dramatis yang beredar menunjukkan gerbang penjara yang meledak, menghadirkan pemandangan suram yang menyayat hati
Meski Israel mengklaim melakukan serangan “simbolis” terhadap rezim, serangan ini menuai kritik tajam dari komunitas HAM internasional
Human Rights Watch menyatakan bahwa penargetan penjara merupakan pelanggaran serius hukum humaniter internasional
Narapidana lain menggambarkan kekacauan: ada yang terjepit puing, ada pula yang panik karena tak mengenal bangunan setelah api berkobar.
Di sela-sela sirene ambulans dan jeritan para tahanan hanya bisa berdoa agar segera keluar hidup-hidup.
Seorang saksi lain, yang menyaksikan evakuasi massal, mengaku dianiaya demi dibawa keluar: “Kami dipukul untuk bergerak, sakitnya tertelan trauma
Setelah evakuasi, sebagian narapidana dipindahkan ke penjara Qarchak—dikenal dengan kondisi keji dan minim ini
Aktivis HAM memperingatkan bahwa relokasi itu menjadi pintu masuk tumbuhnya pelanggaran lebih serius terhadap tahanan politik Mantan napi dan pengamat juga melihat serangan